AS Roma: The Giallorossi di Bawah Kepemilikan The Friedkin Group

AS Roma, yang dikenal dengan julukan I Giallorossi (Si Kuning Merah), adalah salah satu klub sepak bola paling ikonik di Italia. Berbasis di ibu kota Italia, Roma, klub ini telah menjadi simbol semangat dan kebanggaan kota tersebut sejak didirikan pada tahun 1927. AS Roma memiliki sejarah panjang yang dipenuhi dengan momen-momen kejayaan dan tantangan, termasuk memenangkan tiga gelar Serie A dan beberapa trofi domestik lainnya. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, Roma sering berada di bawah bayang-bayang rival-rival Serie A yang lebih kuat, seperti Juventus dan AC Milan. Di tengah masa-masa penuh tantangan ini, tahun 2020 menandai babak baru dalam sejarah klub ketika The Friedkin Group mengambil alih kepemilikan AS Roma.

The Friedkin Group, sebuah perusahaan konglomerat Amerika yang dipimpin oleh Dan Friedkin, membeli mayoritas saham AS Roma dari pemilik sebelumnya, James Pallotta. Pallotta, yang telah memimpin klub sejak 2011, juga berasal dari Amerika Serikat dan berupaya membawa Roma ke level yang lebih tinggi, terutama melalui rencana ambisius pembangunan stadion baru. Namun, berbagai hambatan, termasuk hasil yang tidak konsisten di lapangan dan tantangan finansial, membuat Pallotta akhirnya menjual sahamnya kepada The Friedkin Group. Pengambilalihan ini memberi harapan baru bagi para pendukung Roma, yang menginginkan klub kembali menjadi kekuatan dominan di Italia dan Eropa.

Kepemilikan Friedkin membawa filosofi baru ke AS Roma. Berbeda dengan pemilik sebelumnya, yang cenderung fokus pada investasi komersial besar, Friedkin lebih berhati-hati dan berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang. Sejak awal, Situs slot gacor resmi terpercaya Dan Friedkin menekankan komitmennya untuk membangun kembali Roma secara perlahan namun pasti. Filosofi ini mencakup pengembangan pemain muda, menjaga keseimbangan finansial, dan membangun fondasi yang kuat baik di dalam maupun di luar lapangan.

Salah satu langkah terpenting yang diambil oleh The Friedkin Group adalah menunjuk José Mourinho sebagai pelatih kepala pada tahun 2021. Mourinho, yang dikenal sebagai salah satu pelatih paling sukses dalam sejarah sepak bola, membawa pengalaman luar biasa dan reputasi global ke Roma. Penunjukan ini dipandang sebagai pernyataan ambisi Friedkin untuk membawa Roma kembali bersaing di level tertinggi. Mourinho, yang telah memenangkan gelar di berbagai klub besar seperti Chelsea, Inter Milan, dan Real Madrid, segera mulai membangun skuad yang tangguh dengan campuran pemain muda dan berpengalaman.

Di bawah Mourinho, Roma menunjukkan peningkatan yang signifikan, baik dalam hal disiplin taktis maupun mentalitas pemenang. Musim pertamanya ditandai dengan kemenangan di kompetisi Eropa, ketika Roma berhasil memenangkan UEFA Europa Conference League pada tahun 2022. Gelar ini bukan hanya trofi internasional pertama Roma dalam beberapa dekade, tetapi juga memberikan dorongan moral yang sangat dibutuhkan oleh klub dan para penggemarnya. Kemenangan tersebut memperlihatkan bahwa Roma, meski sedang dalam masa transisi, masih mampu meraih prestasi di panggung internasional.

Selain fokus pada performa di lapangan, The Friedkin Group juga menekankan pentingnya memperkuat infrastruktur klub. Salah satu proyek utama yang masih menjadi prioritas adalah pembangunan stadion baru untuk AS Roma, yang akan menggantikan Stadion Olimpico sebagai kandang klub. Stadion baru ini dianggap penting tidak hanya sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan klub melalui tiket dan acara komersial, tetapi juga sebagai simbol dari era baru yang sedang dibangun oleh Friedkin. Meski proses perencanaan stadion baru menghadapi berbagai hambatan birokrasi, komitmen Friedkin terhadap proyek ini menunjukkan visi jangka panjang mereka untuk klub.

Secara komersial, Friedkin juga berusaha memperluas brand AS Roma di pasar global. Roma, yang memiliki basis penggemar yang besar di Italia, berpotensi untuk menjadi klub dengan daya tarik internasional yang lebih besar, terutama di Amerika Serikat dan Asia. Friedkin melihat pentingnya membangun hubungan dengan sponsor internasional dan meningkatkan profil klub melalui platform digital dan media sosial. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan komersial Roma dan membuat klub lebih kompetitif dalam hal keuangan di era sepak bola modern.

Namun, kepemilikan The Friedkin Group tidak hanya tentang ambisi besar dan proyek-proyek komersial. Friedkin juga menekankan pentingnya hubungan dengan para suporter. Roma memiliki salah satu basis pendukung paling setia dan penuh gairah di Italia. Friedkin berusaha menjaga kedekatan klub dengan para penggemarnya, mendengarkan aspirasi mereka, dan memastikan bahwa klub tetap menjadi bagian integral dari identitas kota Roma. Langkah ini penting dalam menjaga kepercayaan suporter, terutama setelah beberapa tahun yang penuh dengan ketidakpastian di bawah kepemilikan sebelumnya.

Dalam retrospeksi, kepemilikan The Friedkin Group atas AS Roma telah memberikan harapan baru bagi klub ini. Dengan visi jangka panjang yang jelas, komitmen terhadap pengembangan infrastruktur, dan fokus pada prestasi di lapangan, Roma tampaknya berada di jalur yang tepat untuk kembali bersaing di level tertinggi. Namun, tantangan besar tetap ada. Serie A adalah salah satu liga paling kompetitif di dunia, dengan klub-klub seperti Juventus, Inter Milan, dan AC Milan yang selalu berusaha meraih kejayaan. Di kancah Eropa, Roma juga harus berhadapan dengan raksasa seperti Real Madrid, Bayern Munich, dan Manchester City.

Meski jalan ke depan masih panjang, para pendukung Roma memiliki alasan untuk optimis. Di bawah kepemilikan The Friedkin Group, I Giallorossi sedang dibangun kembali dengan fondasi yang kuat dan visi yang berorientasi pada masa depan. Gelar Conference League adalah langkah pertama, dan dengan manajemen yang baik serta dukungan yang berkelanjutan, Roma dapat kembali menjadi kekuatan utama dalam sepak bola Italia dan Eropa.